Selasa, 21 November 2017

Sekolah Impian

                     SMA NEGERI 1 GOMBONG

     Perkenalkan nama saya Elisabet Kristin Eka Putri. Saya bersekolah di SMP PIUS B.U Gombong. Sekarang saya kelas IX, setelah lulus nanti saya ingin melanjutkan ke SMA NEGERI 1 Gombong. 
  
 *DIMANA & BAGAIMANA SMAN 1 Gombong itu ?
      Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Gombong atau dikenal juga dengan nama smansago yang berada di Gombong, Kebumen. SMA Negeri 1 Gombong menempati gedung di Jl. Sempor Lama No. 64 yang didirikan pada tanggal 16 Agustus 1963. Pendirian SMAN 1 Gombong diprakarsai oleh Bp. S. Suripto, S.H.

Gambar terkait

Tujuan pendirian SMA Negeri 1 Gombong waktu itu adalah:
- Ikut mengisi kemerdekaan seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.
- Agar warga masyarakat Gombong dan sekitarnya dapat menikmati pendidikan yang lebih tinggi tanpa harus pergi ke kota lain, sehingga biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat dapat ditekan.
Tanggal 16 Agustus 1963 mulailah untuk pertama kalinya penerimaan siswa baru sebanyak 65 siswa yang terbagi dalam 3 kelas. Kemudian tanggal inilah yang selanjutnya ditetapkan sebagai hari jadi SMA Negeri 1 Gombong.

  *MENGAPA SAYA INGIN SEKOLAH DISANA ?
Ya saya ingin sekolah disana karena, smansago terkenal sebagai sekolah favorit digombong :V ,banyak kakak kelas / alumni smp pius yang masuk ke smansago, banyak saudara juga yang dulu pernah bersekolah di smansago, emm jadi saya juga tertarik untuk masuk smansago...hehehe lagi pula seragam sekolahnya panjang, jadi ga cepet item awkwkwk. Dan juga toleransi beragamanya juga baik tidak membeda-bedakan orang dalam berteman, karna ya maksudnya kan agamaku katolik jadi secara otomatis aku disana termasuk minoritas :3
jarak rumah ke sekolah juga tidak terlalu jauh.

Saya kira sekian kesan saya untuk masuk ke SMAN 1 Gombong. Maaf apabila ada tutur kata saya yang kurang berkenan.Terma kasih.

Sumber berita : https://www.google.com/search?client=firefox-b-ab&biw=1360&bih=639&ei=zCwVWpnRBsngvAS3pIgw&q=sma+negeri+1+gombong










Rabu, 04 Oktober 2017

Ulangan Harian 1


BNPB Minta Warga Tidak Mendekati Zona Bahaya Gunung Agung


BNPB Minta Warga Tidak Mendekati Zona Bahaya Gunung Agung


DENPASAR - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho meminta warga Bali tidak mendekati zona bahaya di Gunung Agung. 

Dari video kawah Gunung Agung, memang kondisinya sudah ada rekahan dan asap keluar dari kawah hingga ketinggian 50-100 meter dengan tekanan rendah. 

"Meski sudah dilarang untuk melakukan segala aktivitas di radius berbahaya. Namun masih ada sebagian masyarakat yang melanggar larangan tersebut. Memang berbahaya jika tiba-tiba terjadi letusan. Berbahaya bagi orang tersebut mau pun bagi tim SAR jika terjadi letusan dan diketahui ada yang menjadi korban," ujarnya, Rabu (4/10/2017). 

Seperti diketahui saat ini banyak beredar warga Karangasem naik ke puncak Gunung Agung, dan menggungahnya ke media sosial. 

Sutopo menyatakan, sebagian masyarakat yang nekat ke kawah Gunung Agung menggunakan logika spiritual. Juga ingin mendoakan agar gunung tidak meletus. 

"Di Bali sudah tercipta kompromi. Tri hita karana yaitu komunikasi antara manusia dengan Tuhan, antara manusia dengan alam (gunung), dan antar manusia dengan manusia. Ini juga terjadi di tempat lain,"ujarnya. 

Dia menjelaskan, pada tahun 2007 saat Gunung Kelud status Awas, tokoh masyarakat nekat masuk ke radius berbahaya dan membawa sesaji melakukan spiritual dengan maksud berkompromi dengan arwah Lembu Suro yang diyakini bersemayam di dalam kawah Gunung Kelud.

"Dan saat itu Gunung Kelud tidak jadi meletus. Hanya terbentuk kubah lava. Nah itulah, menangani bencana akibat letusan gunungapi bukan hanya sebatas teknis saja. Tetapi ada hal-hal lain yang menyangkut sosial budaya, kepercayaan, dan lainnya di masyarakat," terangnya. 

Menurutnya, mengambil gambar dan video lalu disebarluaskan ke medsos yang akhirnya menciptakan kebingungan masyarakat. 

"Seolah-olah masyarakat dibenturkan logikanya antara pemerintah yang menggunakan metodologi ilmiah yang sudah diakui kebenarannya, dengan pengamatan visual dari pihak yang nekat ke kawah. Padahal mereka tidak tahu bagaimana kondisi di dalam gunung itu," pungkasnya.



Pendapat saya :
         Menurut saya jika BNPB telah mengingatkan warga masyarakat untuk tidak mendekati zona bahaya di Gunung Agung, itu sebaiknya didengar dan dilaksanakan dengan baik untuk menjaga keselamatn kita sendiri. Apabila jika ada juru kunci yang nekat mendekati kawah untuk menggunakan logika spiritualnya, ya menurut saya itu beloh-boleh saja, karena itu budaya kepercayaan yang mungkin saja bisa berhasil dilakukan atau saja itu akan membahayakan nyawanya sendiri.
     Tetapi untuk warga masyarakat yang masih ingin nekat dan tidak mendengarkan pemberitahuan dari BNPB untuk tidak  mendekati zona terlarang hanya untuk mengambil gambar lebih baik dibiarkan saja. Biar mereka menikmati akibat yang akan mereka dapat apabila gunung Agung meletus sewaktu-waktu.







Rabu, 13 September 2017

Latihan Posting 1




Gua Maria Kerep Ambarawa
Gambar terkait

Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA) termasuk pendahulu bagi munculnya gua-gua Maria di Indonesia setelah Gua Maria Sendangsono di Kabupaten Kulonprogo (DIY) dan Gua Maria Sriningsih di Kabupaten Klaten Jawa Tengah.
Gua yang didirikan tahun 1954 ini lahir dengan sejarah yang sangat sederhana dan juga tidak berdasarkan suatu penampakan.
Meski demikian gua ini tak dapat dikatakan terjadi secara kebetulan. Semuanya terjadi pasti karena kehendak Tuhan yang sudah mempunyai rencana bagi umat manusia di Ambarawa khususnya dan di seluruh Indonesia pada umumnya.
Kelahiran GMKA tak bisa lepas dari seorang berwarganegara Belanda yang bertugas sebagai pengelola perkebunan di sekitar Ambarawa yang telah mempersembahkan tanah dan rumahnya kepada Gereja. Oleh Gereja tanah dan rumah ini diberikan kepada Kongregasi Bruder Para Rasul atau Bruder Apostolik.
Kongregasi ini didirikan oleh Mgr Albertus Soegijapranata dan beranggotakan orang-orang pribumi serta berstatus sebagai kongregasi keuskupan. Sayang kongregasi ini tidak dapat bertahan lama karena tak ada lagi peminatnya hingga akhirnya dibubarkan. Di tanah biara inilah Gua Maria Kerep Ambarawa didirikan.
Pembangunan GMKA juga terkait erat dengan surat gembala Sri Paus pada tahun 1954. Surat gembala itu berisi tentang penetapan tahun itu sebagai Tahun Maria dalam rangka pengenangan 100 tahun usia dogma "Maria Terkandung Tanpa Noda". Surat Gembala tersebut menghimbau agar semua paroki menyelenggarakan peringatan sebagai penghormatan kepada Bunda Maria.
Mantan Direktur Kongregasi Bruder Apostolik, Romo J Reijnders yang saat itu menjadi pastor Paroki Santo Yusuf Ambarawa kemudian menghimbau umat untuk menyelenggarakan perayaan penghormatan kepada Bunda Maria.
Dan ketika seorang pastor, yakni Romo Bernardinus Soemarno SJ bertandang ke pasturan, Romo Reijnders sempat melakukan sharing tentang kegiatan dalam rangka perayaan pesta Maria ini. Oleh Romo Bernardinus Soemarno SJ lalu disarankan agar dibuat sebuah gua sebagai tempat devosi kepada Bunda Maria.
Ide Romo Bernardinus Soemarno SJ ini kemudian segera direalisasi pada tahun itu juga, yakni tahun 1954. Siswa-siswi sekolah guru yang tinggal di Asrama Bruderan dan Susteran Ambarawa dikerahkan untuk mengumpulkan batu dari sungai Panjang dan dikumpulkan di kebun Bruderan Apostolik Kerep. Menurut Rm Reijnders, Bruder FX Woerjoatmodjo SJ yang waktu itu menjadi kepala asrama dan tinggal di Pastoran Ambarawa ikut memimpin anak-anak. "Dia sangat aktif dan sangat disenangi anak-anak," tutur Romo Reijnders.
Pada renovasi tahap pertama ini bentuk gua diperindah, dibuat lebih mirip dengan Gua Maria di Lourdes. Batu-batu alam yang berasal dari sungai Panjang dipertahankan, tidak dibongkar, tetapi ditutup oleh batu-batu buatan. Setelah renovasi selesai kemudian diberkati oleh Bapak Kardinal Yustinus Darmoyuwono, pada tanggal 4 Oktober 1981.
Pengembangan atau penataan kembali Gua Maria Kerep Ambarawa meliputi beberapa fasilitas pendukung untuk kegiatan rohani (rekoleksi, retret, dan pertemuan rohani lainnya). Selain itu juga dibangun stasi-stasi Jalan Salib di kompleks itu di antara pepohonan yang rindang sepanjang musim.
Pembangunan renovasi ini akhimya dinyatakan selesai dan diberkati oleh Mgr Julius Darmaatmadja SJ, pada tanggal 15 Agustus 1994 bertepatan dengan hari raya Maria Diangkat ke Surga.
Pengembangan Gua Maria tahap ketiga ini dititikberatkan pada penyediaan lahan parkir yang memadai. Sebab sampai dengan tahun 1999 tempat parkir kendaraan roda empat masih menggunakan area seadanya, misalnya lapangan desa, halaman Sekolah Negeri, halaman Bruderan FIC. Bahkan sebagian terminal bis Ambarawa pun dipakai untuk parkir bila sepanjang jalan masuk GMKA sudah penuh dengan deretan kendaraan parkir. Pemandangan ini terkesan semrawut.
Situasi ini dipandang sebagai hal yang mendesak untuk diperhatikan, yaitu tersedianya area parkir yang menyatu dan cukup luas. Tim Pengelola Gua Maria Kerep Ambarawa menanggapi kebutuhan tersebut dengan sungguh-sungguh. Maka dibentuklah Tim Pelaksana Pembangunan Area Parkir bekerja sama dengan Tim Teknik Perencana dan UNIKA Soegijapranata Semarang.
Pelaksanaan pembangunan dimulai pada tanggal 5 Agustus 1999. Setahun kemudian area parkir dan pendukungnya diresmikan oleh Bapak Uskup Agung Semarang Mgr Ignatius Suharyo pada tanggal 31 Juli 2000, tepat pada peringatan St Ignatius Loyola. Perlu diketahui saat peresmian pembangunan belum selesai seratus persen. Baru pada tanggal 23 September 2000, pembangunan dinyatakan selesai seluruhnya. Biaya pembangunan keseluruhan sebesar Rp 1.055.371.735,-
Selain pengembangan area, GMKA juga mengadakan renovasi. Salah satunya adalah renovasi atap dan pemasangan plafon gedung Serba Guna. Pekerjaan dimulai pada tanggal 5 Agustus 2002 dan selesai pada tanggal 12 Oktober 2002. Renovasi ini menelan biaya sebesar Rp 134.440.000,-

Gua Maria Kerep Ambarawa
Alamat : Jl. Tentara Pelajar, Kerep, Kelurahan Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.
Telp : 0298-592085, 08562881811 (Aris)
link video : https://www.youtube.com/watch?v=Wpl3YJzRTqo&t=132s

Sekolah Impian

                     SMA NEGERI 1 GOMBONG       Perkenalkan nama saya Elisabet Kristin Eka Putri. Saya bersekolah di SMP PIUS B.U Gombo...